Sejarah Kampung Naga bermula dari masa kewalian Syekh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati memiliki seorang abdi bernama Singaparna yang bertugas menyebarkan agama Islam di sebelah barat. Akhirnya, Singaparna sampai di daerah Neglasari. Sesampainya di sana, Singaparna disambut baik oleh penduduk setempat sampai-sampai ia disebut Sembah Dalem Singaparna. Suatu hari, Singaparna mendapat petunjuk untuk bersemedi. Konon, dalam persemedian tersebut Singaparna mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami salah satu tempat di Desa Neglasari. Singaparna kemudian mendirikan Bangunan Bumi Ageung sebagai tempat tinggal dan merupakan rumah pertama yang berdiri di sana. Daerah ini kemudian dikenal sebagai Kampung Naga. Akan tetapi, masyarakat Kampung Naga sendiri tidak meyakini kebenaran versi sejarah tersebut.
Sajarah Kampung Naga dimimitian ku jaman pamaréntahan Syekh Syarif Hidayatullah atawa nu leuwih katelah Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati kagungan abdi anu namina Singaparna anu ditugaskeun nyebarkeun agama Islam ka kulon. Ahirna Singaparna anjog ka wewengkon Neglasari. Sesampainya di dinya Singaparna disambut ku warga satempat nepi ka disebut Sembah Dalem Singaparna. Hiji poé, Singaparna meunang parentah pikeun tapa. Kacaritakeun dina mangsa tapa, Singaparna meunang parentah sangkan cicing di salah sahiji tempat di Désa Neglasari. Singaparna tuluy ngawangun Gedong Bumi Ageung minangka padumukan sarta mangrupa imah pangheulana ngadeg di dinya. Wewengkon ieu katelah Kampung Naga. Tapi, masarakat Kampung Naga sorangan henteu percaya kana bebeneran vérsi sajarah ieu.
Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)