CARITA BABAD LIMBANGAN (Dok.Salakanagara) Pada zaman dahulu kala Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, mempunyai seorang pembantu bernama Aki Haruman. Setiap hari Aki Haruman diberi tugas berburu binatang dengan menggunakan alat sumpit (panah) dan busur. Pada suatu hari Aki Haruman pergi berburu ke arah timur. Sampai tengah hari ia belum memperoleh hasil buruannya, padahal telah banyak bukit dan gunung didaki. Sesampainya di puncak gunung, ia melihat sesuatu yang bersinar disebelah utara pinggir Sungai Cipancar. Ternyata sinar itu keluar dari badan seorang putri yang sedang mandi, yang mengaku putra Sunan Rumenggong, penguasa daerah Limbangan. Peristiwa pertemuan dengan Nyi Putri dari Limbangan dikisahkan oleh Aki Haruman kepada Prabu Siliwangi. Berdasarkan peristiwa itu, Prabu Siliwangi menamai gunung itu Gunung Haruman. Prabu Siliwangi bermaksud memperistri putri dari Limbangan. la mengirimkan Gajah Manggala dan Arya Gajah (keduanya pembesar Pajajaran). Aki Haruman serta sejumlah pengiring bersenjata lengkap meminang putri itu, dengan pesan, lamaran itu harus berhasil dan jangan kembali sebelum berhasil.
CARITA BABAD LIMBANGAN (Dok.Salakanagara) Jaman baheula Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, boga pembantu ngaranna Aki Haruman. Saban poé Aki Haruman dibéré pancén moro sato maké sumpit (panah) jeung ruku. Hiji poé Aki Haruman indit moro ka wétan. Nepi ka beurang can meunang tawakkal, padahal geus loba nanjak jeung gunung. Sesampainya di puncak gunung, manéhna nempo aya nu caang di sisi kalér Walungan Cipancar. Tétéla éta cahaya téh asalna tina awak putri anu keur mandi, anu ngaku putra Sunan Rumenggong, pangawasa wewengkon Limbangan. Kajadian panggih jeung Nyi Putri ti Limbangan dicaritakeun ku Aki Haruman ka Prabu Siliwangi. Dumasar kana kajadian ieu Prabu Siliwangi dingaranan gunung Haruman. Prabu Siliwangi maksad nikah ka putri Limbangan. Anjeunna ngutus Gajah Manggala sareng Arya Gajah (dua pajabat Pajajaran). Aki Haruman katut sajumlahing réngréngan saparantosna ngalamar putri, kalayan béja yén usulna kedah suksés sareng ulah wangsul dugi ka suksés.
Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)