Tradisi babangkongan bisa kita temukan di sebuah desa bernama Cigarukgak, kecamatan Ciawigebang kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tradisi ini yang bertujuan untuk meminta hujan agar sawah-sawah tidak gagal panen pada musim kemarau. Biasanya waktu pelaksanaannya dimulai sejak terbenam matahari (ba’da maghrib) hingga pukul dua belas malam. Tradisi ini melibatkan seorang pawang, seorang anak yatim laki-laki yang berusia 8-11 tahun, empat orang laki-laki dewasa yang cukup kuat untuk mengangkat anak yatim lalu di arak. Biasanya acara dimulai dengan beberapa rangkaian ritual, seorang pawang memimpin langsung doa, meminta izin kepada Yang Maha Kuasa agar acara berjalan dengan lancar. Dalam ritual ini, unsur magis masih mendominasi, terbukti dari sesaji yang disediakan kemudian menggunakan kemenyan yang sangat identik dengan hal hal yang berbau magis. Setelah ritual selesai, anak yatim tersebut dibaringkan di atas bambu yang berbentuk seperti tandu lalu ditutup dengan sehelai kain layaknya mayat yang akan dikebumikan. Setelah itu, ia diarak mengelilingi desa. Yang menariknya, setiap warga yang rumahnya dilewati harus menyiapkan air, sedikitnya satu gayung penuh untuk disiramkan kepada anak yatim tersebut lalu memberi uang seikhlasnya untuk anak yatim tersebut. Hal ini bermaksud, agar setiap muslim harus selalu mengasihi anak yatim. Dalam arak-arakan tersebut juga diiringi dengan puji-pujian dan shalawat nabi. Ritual ini dilaksanakan setiap malam selama seminggu penuh. Setelah acara berakhir, masyarakat hanya tingal menanti datangnya hujan. Dan biasanya setelah dua minggu hujan akan turun.
Urang bisa manggihan tradisi babangkongan di hiji kampung nu disebut Cigarukgak, Kacamatan Ciawigebang, Kabupatén Kuningan, Jawa Barat. Tradisi ieu boga tujuan pikeun menta hujan sangkan sawah-sawah teu gagal panen dina usum halodo. Biasana waktu pelaksanaanna dimimitian ti surup (ba'da maghrib) nepi ka jam dua belas peuting. Tradisi ieu ngalibatkeun pawang, budak yatim umur 8-11 taun, opat lalaki sawawa anu cukup kuat pikeun ngangkat yatim teras nempatkeun kana anggur. Biasana acara dimimitian ku sababaraha runtuyan ritual, pawang langsung mingpin do’a, ménta idin ka Nu Maha Kawasa sangkan acarana lancar. Dina ritual ieu, unsur magis masih ngadominasi, dibuktikeun ku sasajén anu disayogikeun sarta pamakéan menyan anu sinonim pisan jeung hal gaib. Saparantos ritualna réngsé, éta yatim téh digolérkeun dina ranjang awi anu bentukna tandu teras ditutupan ku lambar sapertos mayit anu badé dikubur. Sanggeus éta, manéhna diarak keliling kampung. Anu matak, satiap warga anu imahna diliwat kudu nyiapkeun cai, sakurang-kurangna hiji centong pinuh, pikeun dituang ka anak yatim tuluy mere duit saloba-lobana ka anak yatim. Ieu ngandung harti yén unggal Muslim kudu salawasna mikanyaah ka yatim piatu. Iring-iringan ogé dibarengan ku muji sareng sholawat ka Kangjeng Nabi.Ritual ieu dilaksanakeun unggal wengi salami saminggu. Saatos acara réngsé, jalma ngan ukur ngantosan hujan datang. Sareng biasana saatos dua minggu hujan bakal turun.
Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)