Indonesia

Kakek Tua : “Bukankah kamu Nyai yang memiliki tengkulak pengumpul beras?” Nyi Endit : “Benar Kek, saya Nyi Endit. Tetapi kini saya sudah bangkrut” Kakek Tua : “Saya mengenalmu dari para warga yang merasa kesusahan karena kepelitanm, dan karena mengumpul beras dengan harga murah tetapi kamu menjualnya dengan harga ang tinggi, apakah itu benar?” Nyi Endit : “Benar Kek, semua yang diucapkan oleh para warga memang benar” Kakek Tua : “Hmm....baiklah. Kamu tinggal saja dulu di pendopo ini. kamu renungkanlah semua kesalahanmu dan kamu bertaubatlah” Nyi Endit : “Apakah Kakek tetua disini? Tolong bantu saya untuk kembali ke jalan yang benar” Kakek Tua : “Bukan, Kakek hanyalah seorang warga biasa. Namun jika kamu berniat baik disini Kakek akan bantu” Nyi Endit : “Saya akan menuruti semua perkataan baik Kakek, mohon bantuannya” Nyi Endit pun tinggal di pendopo tersebut. Sang Kakek tua membantunya untuk berada di jalan yang benar. Kakek tua itu mengajarkannya cara hidup mandiri, cari hidup sederhana namun tetap bersyukur atas rahmat Tuhan yang telah diberikan kepadanya.

Sunda

Embah : "Naha maneh teh Nyai nu boga tengkulak tukang ngumpulkeun beas?" Nyi Endit : “Leres Embah, abdi Nyi Endit. Tapi ayeuna kuring bangkrut." Sepuh : "Abdi terang anjeun ti warga anu ngarasa susah kusabab kasangsaraan anjeun, sareng kusabab anjeun ngumpulkeun béas kalayan harga anu murah tapi anjeun ngajualna kalayan harga anu luhur, leres kitu?" Nyi Endit : "Leres Embah, sadayana anu diomongkeun ku warga leres" Embah : “Hmm… muhun. Anjeun ngan cicing di pendopo ieu. Anjeun tapa kana sagala kasalahan anjeun sarta anjeun tobat" Nyi Endit : “Dupi Embah teh kokolot di dieu? Punten bantosan abdi balik ka jalan anu leres" Embah : “Heueuh, Embah mah ngan warga biasa. Tapi lamun aya niat alus di dieu, Embah bakal nulungan." Nyi Endit : "Abdi bakal nurut kana sagala tutur anu sae Embah, mangga tulungan" Nyi Endit ogé cicing di pendopo. Sepuh ngabantosan anjeunna dina jalan anu leres. Si sepuh ngajarkeun kumaha carana hirup mandiri, nyiar hirup anu sederhana tapi tetep bersyukur kana ni'mat Allah anu parantos dipaparinkeun ka anjeunna.

Kamussunda.com | Bagaimana cara menggunakan penerjemah teks bahasa Indonesia-Sunda?

Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)